Aku menyebutnya hidup
tentang pendar pendar jingga emas di awal masa..
Aku menyebutnya sebab hidup
tentang repetisi cinta berbeda pada satu masa di mana Sang Maha meminta kesaksian
Aku menyebutnya konsekwensi hidup
ketika kau tertawa nyaris tanpa suara,
menangis tertahan sebab amarah,
kecewa,
sedih,
yang tak kau mengerti dimana berakhir..
Ah..aku ingin menapak pelangi bercanda dengan hujan,
ikut murung senada mendung.
Tapi,kata teman bahagia itu di bumi,
di hati para manusia bidadari,
yang tunduk dalam sujud panjang dalam sendiri..
Ketika suatu rasa yang salah menyeruak..
BalasHapus